KEAJAIBAN AL-QUR’AN
Al Qur'an
adalah firman Allah yang di dalamnya terkandung banyak sekali sisi keajaiban
yang membuktikan fakta -fakta. Salah satunya adalah fakta bahwa sejumlah
kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad ke-20 ternyata
telah dinyatakan Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu. Al Qur’an adalah kalam
Allah Yang Maha Kuasa, Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan. Dialah Tuhan
yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu. Dalam sebuah ayat, Allah menyatakan
dalam Al Qur’an “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an ? Kalau
kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya.” (Al Qur’an, 4:82) Tidak hanya kitab
ini bebas dari segala pertentangan, akan tetapi setiap penggal informasi yang
dikandung Al Qur’an semakin mengungkapkan keajaiban kitab suci ini hari demi
hari.
Tetapi, Al Qur'an tentu saja bukanlah kitab
ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejumlah ayatnya terdapat banyak fakta ilmiah
yang dinyatakan secara sangat akurat dan benar yang baru dapat ditemukan dengan
teknologi abad ke-20. Fakta-fakta ini belum dapat diketahui di masa Al Qur'an
diwahyukan, dan ini semakin membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.
Dibawah ini
adalah terkaitan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan:
v Al-Qur’&Astronomi .
Banyak fakta, seperti penciptaan alam semesta dari ketiadaan, mengembangnya alam semesta, serta garis-garis edar planet di jagat raya, yang hanya mampu diketahui melalui astronomi modern, telah diberitakan dalam Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu.
Banyak fakta, seperti penciptaan alam semesta dari ketiadaan, mengembangnya alam semesta, serta garis-garis edar planet di jagat raya, yang hanya mampu diketahui melalui astronomi modern, telah diberitakan dalam Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu.
Tat kala
merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu
Dan Dialah yang telah menciptakan
malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di
dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)
Disebutkan pula
dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis
edar tertentu:.
"Dan matahari berjalan di
tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah
ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan ara
ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720
ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar
Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer
dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi
matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam
semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
Keseluruhan
alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan
dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)
Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih
terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
v Al-Qur’an & Planet bumi
Banyak fakta ilmiah, dari lapisan-lapisan atmosfir hingga fungsi geologis
gunung, dari proses pembentukan hujan hingga struktur dunia bawah laut,
dijelaskan dalam ayat-ayat Al Qur'an.yaitu contohnya
Bentuk Bulat Planet Bumi
"Dia menciptakan langit dan
bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan
siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5)
Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam
semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai
"menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam
kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan
membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana
surban dipakaikan pada kepala.
Contoh keduanya yaitu:
Langit yang Mengembalikan
Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq
dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi "mengembalikan" yang dimiliki
langit.
"Demi langit yang mengandung hujan." (Al Qur'an, 86:11)
Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan
Al Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau
"mengembalikan".
Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi
mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau
ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh
fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi
tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap
air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun
kembali ke bumi sebagai hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan
sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke
ruang angkasa.
Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke
berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga
memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada
jarak yang cukup jauh.
Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya
yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum
sampai ke Bumi.
v Informasi mengenai Peristiwa masa depan dalam Al-Qur’an
Allah mengisahkan dalam Al Qur'an tentang sejumlah peristiwa penting yang akan terjadi di masa depan, dan berbagai peristiwa ini terjadi persis sebagaimana kisah tersebut.
v Al-Quran &Fisika
Tahukah Anda bahwa unsur besi pada awalnya terbentuk di bintang-bintang di luar
angkasa, bahwa materi diciptakan berpasang-pasangan, dan bahwa waktu adalah
suatu konsep yang relatif? Al Qur'an telah mengisyaratkan tentang semua fakta
ilmiah ini.
v Al-Qur’an &Biologi
Al Qur'an memaparkan perkembangan embrio manusia dalam rahim ibu melalui
penjelasan yang benar-benar sesuai dengan penemuan embriologi modern